Awal Pekan, Rupiah Tertekan ke Level 14.013 per Dolar AS


PT KONTAK PERKASA  - Nilai tukar rupiah kembali melemah ke level 14.013 per dolar AS. Padahal pada pekan lalu rupiah sempat tertengger di level 13.963 per dolar AS.
Dikutip dari Antara, Pada pukul 10.00 WIB, rupiah bergerak melemah 4 poin atau 0,03 persen menjadi Rp 14.013 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.009 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan indeks dolar diperkirakan menguat terhadap hampir semua mata uang utama lainnya.
Penguatan dolar ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II 2019 sebesar 2,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus sebesar 1,8 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi AS yang relatif tinggi tersebut mendorong para pelaku pasar untuk kalkulasi ulang seberapa besar pemotongan tingkat suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini seiring masih cukup kuatnya ekonomi AS," ujar Ahmad.
Ahmad memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 14.000 per dolar AS sampai Rp 14.010 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.010 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.001 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelaku pasar tengah menunggu pengumuman dan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip Bloomberg, Jumat (26/7/2019), rupiah dibuka di angka 14.000 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.977 per dolar AS. Pada siang ini, rupiah terus melemah ke level 14.006 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.000 per dolar AS hingga 14.012 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 2,87 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.001 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.986 per dolar AS.
Analis PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto menjelaskan, pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini merupakan dampak dollar index yang menguat.
Pelaku pasar masih cenderung menunggu dan melihat kebijakan bank sentral AS pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.
"Pasar wait and see, minggu depan FOMC meeting. Pasar sedikit kecewa karena sinyalnya pemotongannya cuma 25 basis poin," kata Rully.
Sementara dari domestik, pasar juga menanti rilis data inflasi Juli 2019.
Kendati hingga siang ini melemah, Rully menilai rupiah masih berpeluang menguat kembali di bawah 14.000 per dolar AS. "Bisa. Dalam beberapa hari ini masih di bawah 14.000 per dolar AS," ujarnya.
Rully memperkirakan pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran 13.950 per dolar AS sampai 14.060 per dolar AS.  

BACA JUGA : 

Jelang Akhir Bulan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Terus Meroket

Komentar