Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham jelang akhir pekan. Aksi jual investor asing masih terjadi pada Jumat pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (14/6/2019), IHSG merosot 22,81 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.250,26. Indeks saham LQ45 susut 0,34 persen ke posisi 991,02. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada awal sesi perdagangan IHSG sempat menguat tipis lima poin ke posisi 6.278,02. Akan tetapi, penguatan IHSG tidak berlangsung lama.
Sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 126 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 14,9 miliar saham. Volume perdagangan saham tercatat 14,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 142,89 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) perkasa di Rp 14.320.
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor pertanian naik 0,21 persen dan sektor perdagangan mendaki 0,07 persen.
Sementara itu, sektor saham konstruksi susut 1,48 persen, dan alami penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 0,93 persen dan sektor saham industri turun 0,89 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham SIMA naik 34,94 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham LUCK mendaki 25 persen ke posisi Rp 1.500 per saham, dan saham SDRA menanjak 19,72 persen ke posisi Rp 850 per saham.
Saham-saham melemah antara lain saham FITT turun 20,69 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham MPMX susut 18,35 persen ke posisi Rp 890 per saham, dan saham HELI melemah 17,33 persen ke posisi Rp 167 per saham.
Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturkan, IHSG melemah masih normal. Pelemahan IHSG ini seiring menutup gap pada saat terjadi peringkat utang S&P.
Pada akhir Mei 2019, lembaga pemeringkat internasional S&P menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari BBB- dengan outlook atau prospek stabil.
Saat ditanya mengenai ada sidang MK, William menilai nanti keputusan sidang MK yang akan pengaruhi IHSG.”Tidak, masih lebih kuat peringkat utang,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, ada aksi jual selama tiga hari ini juga sangat minim. Hal tersebut tidak cukup kuat untuk menjadi pemicu penurunan IHSG.


Komentar