Trump Tunda Tarif Impor Mobil, Wall Street Melonjak

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong laporan Presiden AS Donald Trump akan menunda pemberlakuan tarif mobil impor dan suku cadang.
Hal ini mengurangi kekhawatiran pertumbuhan, bahkan ketika data ekonomi mengecewakan investor.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 115,97 poin atau 0,45 persen ke posisi 25.648,02. Indeks saham S&P 500 menguat 16,55 poin atau 0,58 persen ke posisi 2.850,96. Indeks saham Nasdaq bertambah 87,65 poin atau 1,13 persen ke posisi 7.822,15.
Indeks saham utama di wall street mencatatkan kenaikan selama dua hari berturut-turut usai aksi jual tajam pada perdagangan Senin.
Adapun  penundaan selama enam bulan tarif pada mobil dan suku cadang impor menjadi katalis positif.
Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengharapkan negosiasi perdagangan segera dilanjutkan di China juga direspons positif oleh investor.
Padahal, awal perdagangan, investor melakukan aksi jual di wall street seiring laporan data ekonomi yang kurang baik.
Penjualan ritel mencatatkan penurunan mengejutkan pada April. Ini dipicu konsumen menarik kembali pengeluarannya. Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan produksi industri AS juga secara tak terduga turun pada April.
"Investor mengambil isyarat dari presiden dan menteri keuangan yang sedikit melunak pada negosiasi perdagangan. Itu memberi alasan pasar untuk percaya kalau suatu kesepakatan perdagangan sebentar lagi akan tiba," ujar Chief Investment Strategist SlateStone Wealth, Robert Pavlik, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/5/2019).
"Investor sudah masuk ke dalam pola reaksi spontan ini," ia menambahkan.
Dari 11 sektor saham utama dalam indeks saham S&P 500, delapan sektor saham berakhir positif dengan sektor saham jasa komunikasi mencatatkan kenaikan persentase terbesar. Hal itu didorong kenaikan saham Alphabet Inc dan Facebook Inc.

BACA JUGA : 

Bos Adaro Prediksi Harga Batu Bara akan Capai Titik Stabil

Komentar