Harga Minyak Jatuh Akibat Perang Dagang


PT KONTAK PERKASA - Harga minyak turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), menyusul pelemahan di bursa saham. Penurunan harga minyak ini karena semakin memanasnya perang dagang yang diperkirakan akan memperlambat ekonomi dunia sehingga berdampak kepada permintaan minyak.
Di awal perdagangan, sebenarnya harga minyak sempat menguat karena adanya kekhawatiran kekurangan pasokan akibat adanya laporan serangan sabotase terhadap kanker di Timur Tengah. Sedangan tersebut diperkirakan akan dapat mengganggu persediaan.
Mengutip Reuters, Selasa (14/5/2019), harga minyak Brent untuk pengiriman Juli turun 39 sen menjadi USD 70,23 per barel. Harga patokan minyak global ini sebelumnya sempat mencapai level tertinggi di USD 72,58 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 62 sen menjadi USD 61,04 per barel, setelah sebelumnya mencapai level USD 63,33 per barel.
Harga minyak ditekan oleh penurunan saham dan aset berisiko lainnya karena investor pindah ke instrumen safe havens seperti obligasi dan emas sebagai respons terhadap perang perdagangan AS-China yang semakin intensif.
China menentang peringatan dari Presiden AS Donald Trump dan bergerak untuk mengenakan tarif lebih tinggi pada berbagai barang AS termasuk sayuran beku dan gas alam cair. Tindakan itu secara luas diperkirakan setelah Washington pekan lalu menaikkan tarif impor China sebesar USD 200 miliar.
Investor khawatir perang perdagangan antara dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini dapat meningkat lebih lanjut dan menggagalkan ekonomi global.
"Aksi jual signifikan di pasar ekuitas telah menyeret minyak mentah turun," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.
"Harga minyak mentah akan jauh lebih rendah seandainya tidak ada sabotase pada tanker di Timur Tengah." lanjut dia.

BACA JUGA : 

Perang Dagang Bikin IHSG Merosot 79,12 Poin

Komentar